Novel Cerita Calon Arang yang ditulis oleh Pramoedya Ananta
Toer ini menceritakan tentang kisah seorang janda yang berprofesi sebagai
tukang teluh (dukun yang menggunakan ilmunya untuk menyakiti orang lain) yang
bernama Calon Arang. Ia tinggal di sebuah dusun yang bernama Dusun Girah yang
terletak di Negara Daha. Calon Arang memiliki seorang putri bernama Ratna
Manggali. Seiring dengan berjalannya waktu, Ratna Manggali tumbuh menjadi gadis
yang sangat cantik. Pada usianya yang ke-25, Ratna tak juga dilamar oleh pria,
ini semua karena para pria tersebut terlalu takut oleh ibunya Ratna Manggali,
Calon Arang. Para warga ramai membicarakan Ratna Manggali yang belum juga
menikah. Mengetahui anaknya menjadi bahan perbincangan warga, Calon Arang
murka. Ia berniat untuk memberikan teluh yang ingin diberikan kepada warga.
Setalah mendapat izin dari Dewi Durga, Calon Arang
menjalankan rencananya. Dusun Girah semakin lama semakin sepi karena banyak
warga yang mati terkena teluh Calon Arang. Mengetahui hal tersebut, pemimpin
Negara Daha, Baginda Erlangga sangat marah. Ia memerintahkan para pengawalnya
untuk meminta pertolongan kepada Empu Baradah, pendeta yang diakui
kesaktiannya. Empu Baradah memiliki ide untuk melunakkan hati Calon Arang
dengan menikahkan Ratna Manggali dengan muridnya, Empu Bahula. Pernikahan
mereka dirayakn besar – besaran. Suatu hari Empu Bahula melihat Calon Arang
yang sedang ingin pergi meneluh dengan membawa sebuah kitab ditangannya. Empu
Bahula sangat penasaran akan kitab tersebut. Hingga suatu malam ia menyuruh
istrinya untuk mengambil kitab itu. Setelah berhasil, kitab itu diberikannya
kepada Empu Baradah. Dari kitab itu semua kesaktian Calon Arang terbongkar. Dan
berkat kesaktian Empu Baradah dan kitab tersebut, Calon Arang pun mampu
ditaklukan. Calon Arang pun mati. Setelah kematian Calon Arang, si tukang
teluh, Negara Daha khususnya Dusun Girah menjadi lebih aman, nyaman dan kembali
makmur.