HUBUNGAN INTERPERSONAL
Model - Model Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita 
bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar 
hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak 
hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin 
baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan 
dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi 
dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara 
komunikan.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal, yaitu:
Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi 
dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu 
untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut: “Asumsi
 dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu
 secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama
 hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya“.
Analisis Transaksional
Pengertian analisis transaksional
- Kata transaksi selalu mengacu pd proses pertukaran dlm suatu hubungan. Dlm komunikasi antar pribadi juga dikenal transaksi à yg dipertukarkan adalah pesan-pesan, baik verbal maupun non verbal.
- Analisis transaksional adalah suatu model analisis komunikasi dimana seseorang menempatkan dirinya menurut posisi psikologi yg berbeda (Eric Berne’s, Stuart Sundeen, 1995).
Tujuan:
Analisis transaksional bertujuan unt mengkaji secara mendalam proses transaksi
Analisis transaksional bertujuan unt mengkaji secara mendalam proses transaksi
- siapa – siapa yg terlibat di dalamnya
- pesan apa yg dipertukarkan
Komponen Analisis Transaksional  (Rungapadiachy, 1999)
- Analisis Struktur
- Analisis Transaksi
- Analisis Permainan
- Analisis Naskah
Memulai Hubungan Interpersonal
Dalam suatu hubungan interpersonal terdapat beberapa tahap. berikut kita akan membahas tahap yang pertama dimana hubungan baru dimulai
 
Tahap pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: a) informasi demografis; b) sikap dan pendapat (tentang orang atau objek); c) rencana yang akan datang; d) kepribadian; e) perilaku pada masa lalu; f) orang lain; serta g) hobi dan minat.
Hubungan Peran
Model Peran
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini 
setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. 
Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi 
peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki 
ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi 
peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi 
tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang 
harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan 
memainkan peranan tertentu. 
Konflik
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
- Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.
- Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
- Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.
- Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
- Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
Intimasi dan hubungan pribadi
Apa sih itu intimacy ?
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripada hubungan pribadi yang lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan dalam hubungan yang dekat (intim). Keintiman juga memberikan sumbangan besar dalam memenuhi kebutuhan individu dan keintiman itu pun memberikan efek positif pada kebaikan pasangan dalam suatu hubungan pertemanan (Prager & Buhrmester dalam untuk mejalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripada hubungan pribadi yang lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan dalam hubungan yang dekat (intim). Keintiman juga memberikan sumbangan besar dalam memenuhi kebutuhan individu dan keintiman itu pun memberikan efek positif pada kebaikan pasangan dalam suatu hubungan pertemanan (Prager & Buhrmester dalam untuk mejalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy
Cinta interpersonal membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion,
dan Commitment. Perasaan dekat dan nyaman muncul dari kualitas
kebersamaan yang bagus. Keberasamaan yang menciptakan Intimacy dan
kenyamanan ini adalah sebuah wujud awal dari cinta yang sering disebut sebagai
persahabatan atau pertemanan (Liking/Friendship). Proses pendekatan itu proses
dimana kebersamaan yang menciptakan Intimacy dan
kenyamanan yang merupakan wujud awal cinta. Jika
Intimacy, Passion, dan Commitment
terpenuhi, maka sebuah hubungan akan menjadi sempurna karena dliliputi oleh
cinta yang menyeluruh (Consummate Love).
Namun, keadaan yang penuh cinta yang menyeluruh ini bisa berlangsung selamanya
dan bisa juga tidak. Kenapa? Semua bergantung pada proses memelihara tiga hal
tersebut yang dipenuhi berbagai rasa, mulai dari sedih, gembira, puas, kecewa,
rindu bahkan bosan.
Ketika Intimacy yang hilang, maka yang terjadi adalah cinta absurd
(Fatuous Love).
Apa itu fatuos love /cinta absurd ?
Cinta absurd adalah cinta yang bersandar pada Passion dan Commitment. seperti mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan motivasi dari luar lainnya. Hanya saja, ada motivasi pada ketertarikan pribadi dan fisik, dan Comitment yang tidak bertujuan menjaga hubungan, tapi lebih bertujuan mengejar materi atau kekuasaan. Cinta ini menjadi absurd karena hal yang paling awal tidak ada lagi. Hilangnya Intimacy terjadi, juga karena respon yang tidak tepat terhadap rasa yang menyertai sebuah hubungan, seperti sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan.
Apa itu fatuos love /cinta absurd ?
Cinta absurd adalah cinta yang bersandar pada Passion dan Commitment. seperti mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan motivasi dari luar lainnya. Hanya saja, ada motivasi pada ketertarikan pribadi dan fisik, dan Comitment yang tidak bertujuan menjaga hubungan, tapi lebih bertujuan mengejar materi atau kekuasaan. Cinta ini menjadi absurd karena hal yang paling awal tidak ada lagi. Hilangnya Intimacy terjadi, juga karena respon yang tidak tepat terhadap rasa yang menyertai sebuah hubungan, seperti sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan.
Menjelaskan intimacy & pertumbuhan
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Faktor-faktor
 yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang baik berhubungan dengan 
orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua 
yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor 
ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap 
defensive dalam komunikasi.amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan 
komunikasi interpersonal yang efektif.Teori-teori tentang efek 
komunikasi yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula 
hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki 
kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak 
tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 
1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para 
pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang 
menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori 
model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan
 efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku. 
Penelitian Cooper dan Jahoda pun menunjukan bahwa persepsi selektif 
dapat mengurangi efektifitas sebuah pesan.Contoh : seorang gadis 
berjalan lenggak-lenggok seperti pragawati dan banyak pria terpana 
padanya sampai-sampai tak berkedip, itu merupakan pola S – R. Proses ini
 merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk
 mengubah tindakan komunikasi (communication act). Model S – R 
mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang 
dating dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang 
dimiliki.
Sumber :
- http://putrislanky.blogspot.com/2011/04/softskill.html
- http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/hubungan-interpersonal.html
- http://beequinn.wordpress.com/nursing/komunikasi-keperawatan/analisis-transaksional/
- http://www.slideshare.net/uchylussy/hubungan-interpersonal
- http://pemulihanjiwa.com/teori-teori-hubungan-interpersonal-2.html
- http://novitaella.blogspot.com/2012/04/model-model-hubungan-interpersonal.html
