Selasa, 04 Juni 2013

Tulisan 7

PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG


MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN

Menurut G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak. Seiring dengan pendapat G.W. Alport di atas Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya”.

Pada umumnya, penelitian menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka. Ini berarti bahwa individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikap dan perilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional dan konsisten. Ketika terdapat ketidakkonsistenan, timbulah dorongan untuk mengembalikan individu tersebut ke keadaan seimbang dimana sikap dan perilaku kembali konsisten. Ini bisa dilakukan dengan dengan cara mengubah sikap maupun perilaku, atau dengan mengembangkan rasionalisasi untuk ketidaksesuaian. Leon Festinger mengemukakan teori ketidaksesuaian kognitif (cognitive dissonance). Teori ini berusaha menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Ketidaksesuaian berarti ketidakkonsistenan. Ketidaksesuaian kognitif merujuk pada ketidaksesaian yang dirasaka oleh seorang individu antara dua sikap atau lebih, atau antara perilaku dan sikap. Festinger berpendapat bahwa bentuk ketidakkonsistenan apapun tidaklah menyenangkan dan karena itu individu akan berusaha mengurangi ketidaksesuaian, dan tentunya ketidaknyamana tersebut. Oleh karena itu individu akan mencari keadaan yang stabil, dimana hanya ada sedikit ketidaksesuaian. Dan tidak ada individu yang bisa sepenuhnya menghindari ketidaksesuaian.

Sikap kerja berisi evaluasi positif atau negatifyang dimiliki oleh karyawan tentang aspek-aspek lingkungan kerja mereka , aspek-aspek lingkungan kerja meliputi tiga sikap, yaitu:
  • Sikap kepuasan kerja (job satisfaction), yaitu sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi, berarti memiliki perasaan positif tentang pekerjaan itu.
  • Sikap keterlibatan pekerjaan (job involvement), yaitu keterlibatan pekerjaan yang mengukur tingkatan sampai mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan menganggap penting tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Tingkat keterlibatan pekerjaan dan pemberian wewenang yang tinggi benar-benar berhubungan dengan organisasional dan kinerja pekerjaan., dan telah diketahui bahwa keterlibatan pekerjaan yang tinggi berhubungan dengan ketidakhadiran yang lebih sedikit dan angka pengunduran diri yang lebih rendah. Karyawan yang memiliki tingkat keterlibatan pekerjaan yang tinggi sangat memihak dan benar-benar peduli dengan bidang pekerjaan yang mereka lakukan.
  • Sikap Komitmen Organisasional (organizational commitment), yaitu suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. 

PROSES DALAM MEMILIH PEKERJAAN

Dua hal mendasar bagaimana memilih suatu pekerjaan. Pertama, pekerjaan dipilih berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki. Meskipun terdengar sederhana, namun faktanya menemukan minat dan bakat adalah suatu proses yang sulit karena kita lahir tanpa membawa rincian tentang ketertarikan dan kemampuan bawaan.
Ada banyak orang ketika harus menentukan pilihan pekerjaan, belum memiliki gambaran yang jelas tentang minat dan bakat yang dimiliki. Sehingga yang terjadi adalah bukan kita yang memilih pekerjaan tetapi pekerjaan yang memilih kita. Kalau ini yang terjadi, pastilah pekerjaan dipandang sebagai suatu beban karena pekerjaan yang tidak sesuai minat dan bakat pasti bukan sesuatu yang menyenangkan.
Setiap orang butuh proses untuk menemukan minat dan bakatnya. Meskipun interval waktu dalam proses itu tidak seragam, setiap orang bisa memulainya dengan merenungkan berbagai pengalaman masa lalu yang dimiliki. Pertanyaan-pertanyaan berikut biasanya akan menolong kita. Apakah saya termasuk orang yang senang bekerja dalam tim atau sendiri? Dalam bidang apa saya memiliki ketertarikan? Matematika, biologi, bahasa, musik, makanan, komputer, mesin, keuangan? Dengan hal apa saya lebih senang bekerja? Angka, kata, manusia, mesin, komputer, benda hidup? Apakah saya lebih senang dengan pekerjaan yang terstruktur atau yang lebih bebas namun bertanggung jawab? Dan berbagai pertanyaan penolong lainnya yang dapat dikembangkan. Konseling kepada pakarnya juga sangat berguna untuk menyelesaikan proses tersebut.
Pada dasarnya, pendidikan tidak semata dalam rangka memperluas pengetahuan tetapi juga mengarahkan pada penemuan minat dan bakat. Idealnya, pilihan pendidikan tinggi adalah dalam rangka mengasah minat dan bakat sehingga ketika selesai, kita bekerja sesuai dengan bidang yang ditekuni selama di pendidikan tinggi. Tidak ada kata terlambat untuk menemukan minat dan bakat. Bertahan untuk bekerja tidak sesuai dengan minat dan bakat sama saja memadamkan gairah dari separuh sisa hidup kita.
Namun, kurangnya pengenalan diri bukan merupakan satu-satunya masalah dalam memilih pekerjaan. Keserakahan , kesombongan atau iri hati bisa menggelapkan penglihatan kita tentang siapa diri kita. Boleh jadi kita memilih pekerjaan tertentu karena gajinya, prestise sosialnya atau sekedar membuktikan bahwa kita bisa lebih baik dari orang lain. Pekerjaan menjadi seorang ilmuan atau peneliti yang didasarkan pada ketertarikan terhadap intelektual bukan menjadi suatu pilihan karena tidak mendatangkan kekayaan materi. Padahal komunitas tempat kita berdiri bergantung pada pelayanan dari kekayaan intelektual kita.
Hal mendasar kedua dalam memilih pekerjaan adalah pekerjaan kita haruslah mendatangkan kebaikan bagi sesama. Sebagai bagian dari suatu komunitas yang saling bergantung, kita seharusnya memberikan kontribusi positif bagi komunitas melalui pekerjaan kita. Meskipun pekerjaan kita saat ini telah sesuai dengan minat dan bakat kita, nilailah apakah manfaat dari pekerjaan kita bisa dirasakan orang lain.
Tidak ada yang salah dengan politikus karena kita masyarakat umum bergantung pada pemikiran mereka dalam mengarahkan kehidupan bernegara. Akan jadi salah jika pekerjaan politikus itu hanya dipandang sebagai upaya memperkaya diri ketika memangku jabatan. Maka dalam hal ini, politikus tak ubahnya seperti bayak tikus yang demi mengenyangkan perutnya, menggerogoti dinding dan menimbulkan kerugian bagi pemilik rumah. Politikus yang seperti tikus ini sebaiknya mundur dan mengganti pekerjaannya menjadi tukang sampah karena jauh lebih mulia. Demikianlah seharusnya, pekerjaan kita adalah dalam rangka melayani dan mendatangkan kebaikan bagi orang lain.
Bekerjalah dengan mengusahakan kesejahteraan negeri dimana kita ada, karena dengan bekerja demikian kita tidak hanya membuat sisa hidup kita bergairah tetapi negeri ini mendapatkan manfaat dari hidup kita. Seorang yang bekerja bukan dengan minat dan bakatnya serta tidak mendatangkan kebaikan bagi orang lain sama saja menempatkan hidupnya sebagai sebuah petaka.

MEMILIH PEKERJAAN YANG COCOK

Sebuah pekerjaan adalah salah satu dari aktivitas kita sehari hari baik yang mendatangkan uang atau pekerjaan yang kita lakukan dengan sukarela. Sebuah pekerjaan yang mendatangkan uang bagi kita biasanya akan menyita banyak waktu kita dan butuh konsentrasi penuh sehingga pekerjaan ini biasanya dianggap penting untuk kelangsungan hidup seseorang, sedangkan pekerjaan yang tidak mendatangkan uang bisa kita kerjakan di saat waktu senggang seperti membaca koran, menyapu, membersihkan halaman dan lain lain.
Terkadang kita bekerja bisa sangat nyaman sekali bahkan bisa berlama - lama untuk kita kerjakan, jenis pekerjaan seperti ini yang bisa membuat kita betah dengan pekerjaan kita karena memang kita menyukainya dari segi pendapatan dan kenyamanan. Lalu di samping pekerjaan tersebut adakah pekerjaan yang dilakukan seseorang sehingga membuatnya bosan dan tidak nyaman? Jawabnya banyak sekali. Pernahkah anda menemui seseorang yang baru bekerja 2 bulan mengundurkan diri karena tidak betah dengan pekerjaan atau alasan yang lain? Pasti pernah ya.nah itu salah satu alasan mengapa seseorang harus memilih pekerjaan sesuai dengan kesukaan dan harapan dia.
 
Carilah pekerjaan yang bisa membuat kamu senang,atau kamu senang melakukannya. "carilah pekerjaan yang kamu senangi, sehingga bekerja seperti bermain", jadi misalnya kamu suka menulis jadilah penulis buku best seller, dan lain sebagainya.

WAKTU LUANG

Waktu luang merupakan salah satu sumber daya terbatas yang dimiliki oleh seseorang. Seperti halnya sumber daya terbatas lainnya, maka waktu luang juga seharusnya dapat dikelola secara efektif agar menghasilkan manfaat yang berguna bagi kehidupan. Efektivitas kerja antara satu orang dengan orang lainnya tentu saja ada perbedaan. Perbedaan efektivitas kerja tersebut juga tentunya sangat tergantung terhadap pemanfaatan waktu luang yang ada.

Berikut adalah daftar pekerjaan yang bisa Anda lakukan pada waktu luang yang Anda miliki.

1. Membaca File

Berbagai file artikel yang Anda miliki, seperti halnya artikel dari majalah atau print out artikel-artikel yang baik atau laporan-laporan yang telah Anda simpan didalam sebuah folder bisa Anda baca secara cepat pada waktu luang yang Anda miliki. Simpanlah berbagai file yang menurut Anda penting tersebut disebuah laptop yang senantiasa Anda bawa untuk memudahkan agar Anda bisa membacanya kapan saja ketika memiliki waktu luang.
2. Menghasilkan Uang
Salah satu hal yang layak Anda pertimbangkan untuk mengisi waktu luang adalah pekerjaan sampingan untuk menghasilkan uang. Dalam hal ini Anda bisa mencoba berbagai bisnis sampingan.
3. Surfing Internet
Surfing Internet untuk mencari informasi-informasi terbaru tentunya sangat penting Anda jadikan sebagai alternatif mengisi waktu luang. Dengan melakukan sufring di internet Anda akan mendapatkan berbagai macam informasi yang sangat berguna untuk menambah wawasan Anda. Selain itu melalui berbagai layanan situs sosial media dan forum internet, Anda juga dapat berbagi informasi tentang pengetahuan yang Anda miliki dengan orang lain.
4. Memikirkan Tujuan Hidup Anda
Tidak ada salahnya bila Anda mencoba mengisi waktu luang untuk memikirkan tujuan-tujuan Anda, baik tujuan secara pribadi maupun profesional. Tuliskanlah berbagai daftar langkah penyelesaiannya untuk beberapa saat kedepan agar menjadikan tujuan-tujuan tersebut dapat menjadi sebuah kenyataan.
5. Membuat Update Keuangan
Banyak orang yang bermasalah dengan keuangan mereka. Permasalahan tersebut timbul baik dalam hal membayar berbagai tagihan. Dalam hal ini Anda bisa mengambil beberapa menit waktu luang yang Anda miliki untuk mengupdate hal-hal yang berkaitan dengan keuangan Anda.
 

SUMBER :

  • http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/05/sikap-dan-kepuasan-kerja.html
  • http://cdc.eng.ui.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=548:memilih-pekerjaan-bukan-dipilih-pekerjaan&catid=38:cat-artikel&Itemid=91
  • http://arifbachtiar.blogspot.com/2012/09/tips-memilih-pekerjaan-yang-sesuai.html
  • http://www.beritaterhangat.net/2013/01/cara-memanfaatkan-waktu-luang-dengan.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar